Penyempurnaan resin khususnya
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari serat-serat yang memiliki sifat
mudah kusut, misalnya serat selulosa. Penyempurnaan resin termasuk
penyempurnaan secara kimia karena menggunakan zat-zat kimia seperti resin
sintetik. Resin sintetik adalah senyawa organik yang memiliki berat molekul
tinggi dan dapat digunakan secara eksternal dimana resin tersebut akan
terabsorbsi pada permukaan bahan saja, juga dapat digunakan secara internal
dimana resin akan masuk kedalam serat sehingga memberikan sifat yang lebih
permanen terhadap serat dibandingkan penggunaan secara eksternal.
Untuk memperoleh hasil yang optimum
dalam pengerjaan penyempurnaan resin dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
sebagai berikut:
1.
Pemanasawetan kering
Proses Pemanasawetan kering merupakan
proses yang paling banyak dipakai karena alasan ekonomi, terutama untuk
kain-kain poliester-kapas dan proses permanen
press. Prosesnya meliputi rendamperas-pengeringan- Pemanasawetan. Teknik
ini menghasilkan ketahanan kusut basah dan kering yang sangat baik. Namun
teknik ini dapat menurunkan kekuatan tarik dan ketahanan gosok yang bisa
mencapai 30 %-50% untuk serat selulosa seperti serat kapas.
2.
Pengikatsilangan lembab (Moist
crosslinking)
Teknik Pengikatsilangan lembab (Moist crosslinking) dilakukan pada serat
selulosa dengan kadar kelembaban tertentu, misalnya untuk kapas 6-8% dan rayon
10-16%, kemudian dibacam selama 16-24 jam, dicuci dan dikeringkan. Teknik ini
menghasilkan ketahanan kusut kering cukup baik dan ketahanan kusut basah sangat
baik, dengan penurunan kekuatan tarik dan ketahanan gosok lebih kecil bila
dibandingkan dengan pemanasawetan kering.
3.
Pengikatsilangan Basah
Pada teknik Pengikatsilangan basah (
wet crosslinking) kain mula-mula direndam peras dalam larutan prakondensat,
lalu dibacam selama 16-24 jam, dicuci dan dikeringkan. Teknik ini meningkatkan
ketahanan kusut basah tetapi ketahanan kusut keringnya tidak bertambah baik.
Penurunan kekuatan tarik dan ketahanan gosok kain hanya sedikit.
Kondisi proses berbagai teknik
pemanasawetan resin dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
proses
|
Kelembaban
(%)
|
Suhu
(℃)
|
waktu
|
pH
|
Kering
|
0,5-2,0
|
140-155
|
4-6
menit
|
1-5
|
Lembab
|
6-8
(kapas)
10-16
(rayon)
|
25-35
|
16-24
jam
|
1-2
|
basah
|
60-80
|
10-30
|
16-24
jam
|
<1
|
Oleh:
Irvan Handri S.B
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil,
Bandung-Indonesia
Dirangkum dan disalin dari: Ika Sari
Heni Winarsih, “Perbandingan Teknik Penyempurnaan Menggunakan Resin DMDHEU
(Knittex A) Terhadap Beberapa Sifat Fisika Kain Kapas Yang Dicelup Dengan Zat
Warna Reaktif:”, Skripsi, STT Tekstil, Bandung
0 komentar:
Plaas 'n opmerking