source:http://img.diytrade.com |
Katalis adalah zat yang
dapat mempengaruhi laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan reaksi kimia dan
pada umumnya berupa asam atau snyawa lain yang dapat melepaskan asam pada suhu
tinggi. Katalis sebenarnya mengambil bagian dalam reaksi kimia dengan
menggabungkan diri dengan salah satu atau lebih reaktan pada suatu tahapan
reaksi. Senyawa gabungan reaktan dengan katalis itu kemudian terdekomposisi
kembali dan melepaskan kembali dalam bentuk semula.
Penggunaan katalis pada
penyempurnaan resin dimaksudkan untuk menambah derajat reaksi sehingga proses
polimerisasi resin dapat berjalan lebih cepat. Katalis merupakan donor proton
untuk mendorong terjadinya reaksi polimerisasi dari gugus metilol dengan
gugus-gugus –OH dari selulosa dengan tidak menurunkan stabilitas larutan
prakondensat. Larutan prakondensat akan lebih stabil bila katalis yang
digunakan tidak dalam bentuk asam bebas tetapi sebagai garam dari basa lemah
dan asam kuat yang tetap stabil dalam larutan pada suhu kamar, tetapi dapat
melepaskan asam pada suhu tinggi, misalnya ammonium
sulfat, seng nitrat dan magnesium klorida.
Ktalisator asam laten dapat dipisahkan
dalam tiga golongan, yaitu:
1.
Garam amonium
Golongan ini terdiri dari:
-
Amonium dihidrogen fosfat
-
Diamonium fosfat
-
Amonium Sulfat
-
Amonium Klorida
2.
Garam logam yang larut dalam air,
antara lain:
- Seng
klorida
- Seng
nitrat
-
Magnesium klorida
-
Alumunium Sulfat
3.
Garam Amonium Organik
Umumnya dari turunan alkohol amina
dihidroklorida misalnya 2 amino-2 metil propanol- 1 hidroklorida
Pada proses penyempurnaan tekstil,
biasanya pemilihan katalis tergantung
dari jenis keraktifan resin, jenis serat, kondisi pemanasawetan, sifatsifat
yang diinginkan pada bahan, dan pengaruhnya terhadap derajad putih atau warna
bahan. Sedangkan banyaknya katalis yang diperlukan tergantung dari jenis yang
digunakan. Penggunaan katalis yang berlebihan dapat mengakibatkan hidrolisis
selulosa pada serat. Sedangkan penggunaan katalis yang kurang, maka resin tidak
dapat berpolimerisasi dengan sempurna dengan serat.
Oleh:
Irvan Handri S.B
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil,
Bandung-Indonesia
Dirangkum dan disalin dari: Ika Sari Heni
Winarsih, “Perbandingan Teknik Penyempurnaan Menggunakan Resin DMDHEU
(Knittex A) Terhadap Beberapa Sifat Fisika Kain Kapas Yang Dicelup Dengan Zat
Warna Reaktif:”, Skripsi, STT Tekstil, Bandung.
0 komentar:
Plaas 'n opmerking