Tekstil Indonesia di Tahun AEC
"Asean Economy Komunity"
Industri tekstil dan roduk tekstil (TPT) Menjadi salah satu
sektor andalan indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Comunity (AEC) pada
2015 ini. AEC menjadi momen yang harus benar-benar dimanfaatkan oleh indonesia
sehingga tidak hanya sekeda menjadi pasar yang potensial bagi negar-negara
lain.
http://indonesiaberceloteh.blogspot.com |
Untuk Itu, indonesia harus bisa mempersiapkan diri secara
matang agar bsa bersaing ditingkat ASEAN. keberhasilan Indonesia dalam
menghadapi persaingan nantinya juga tak lepas dari peran para pengusaha
nasional dari sektor industri yang berbeda, termasuk tekstil. Industri TPT selama ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional karena menambah devisa negara dan membuka lapangan pekerjaan dalam
jumlah yang besar. Kendati demikian, industri TPT masih harus mawas diri dalam
menghadapi pasar ASEAN karena selalu diusik oleh sejumlah isu penting, mulai
dari masalah ketenagakerjaan, tarif energi, hingga regulasi yang menghambat
daya saing.
Industri TPT adalah sektor padat karya yang telah menyerap
banyak tenaga kerja. Tuntutan kenaikan upah minimum yang diikuti dengan
demontrasi dan tindakan-tindakan yang menggangu keamanan menyebabkan terjadinya
relokasi sejumlah pabrik kedaerah lain yang dinilai lebih kondusif. Selain itu, industri TPT harus waspada karena selama ini
pasar ASEAN belum tergarap dengan baik. Tak hanya itu, persaingan bisnis di
antara negara ASEN juga semakin ketat.
http://ekonomi.metrotvnews.com/ |
Mantan Menteri Perindustrian R.I MS.Hidayat mengatakan,
total populasi di ASEAN kuran lebih sekitar 600 juta jiwa, sementara indonesia
memiliki 240 juta penduduk . Sehingga tekstil Indonesia harus bisa kompetitif
agar bisa menembus pasar ekspor ke berbagai negara . Menurut beliau, selaku mantan menteri perindustrian R.I,
industri tekstil di Indonesia memang bkan yang terbesar namun telah masuk dalam
jajaran 10 Besar pemain terbaik di dunia. Bahkan, untuk ASEAN saja, peringkat
indonesia berada dibawah vietnam yang menjadi negara dengan industri tekstil
terbesar.
Untuk itu, Indonesia harus optimis bahwa tekstil indonesia
akan maju pesat . Hal ini ditanndai dengan banyaknya investor dari sejumlah
negara.
Dikutip dari Ketua umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia
(API) Ade Sedrajad Usman mengatakan bahwa Vietnam adalah saingan terberat
Indonesia, sebab Investasi hulu dinegara itu terus mengalami peningkatan.
Investasi itu otomatis mendorong kapasitas produksinya. Saat ini saja telah menjadi kenyataan mimpi sebelumnya bahwa
serbuan produk tektil impor asal China. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk
setengah dari populasi ASEAN, menjadi pasar empuk bai china. Bahkan tidak
mustahil apabila ditahun ini tidak ditangulangi maka akan masuk lagi serbuan
dari Jepang dan Korea slatan.
http://lianhejiafeng.en.alibaba.com |
Berharap industri tekstil Indonesia mampu meningkatkan
kontribusi kebutuhan tekstil dunia sebesar 5% untuk waktu 10 tahun kedepan.
Indonesia saat ini merupakan salah satu pemasok TPT yang mampu memenuhi 1,8%
kebutuhan dunia dengan nilai ekspor mencapai USD 12,46 miliar aau setara dengan
10,7% dari total ekspor non migar. artinya masih menjadi salah satu penghasil
devisa terbesar dari sisi non migas untuk pendapatan negara. Selain masalah mesin, kualitas tenaga kerja industri TPT
nasional masih tergolong rendah. Untuk itu saat ini telah dilakukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja.
dikutip dari majalahMedia
Industri, Kementrian Prindustrian, terbitan 02-2013.
0 komentar:
Plaas 'n opmerking