Kaos Kaki Anti Busuk dan Tahan Kotor

Journal penelitian mahasiswa
 source: jaller.wordpress.com/2009/07/03/190/
Adalah Nia Khairun Nisa, Nur Fitri Yanti, Rina Prastiwi, Sari Nengsih, Mahasiswa program studi Kimia Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung. Dalam agenda “TexChem Student Science Fair” yang diselenggarakan oleh Laboratorium Pencapan dan Penyempurnaan. Mengangkat  penelitian mengenai penggunaan senyawa Fluorokarbon sebagai zat anti kotor serta senyawa Tembaga Sulfat sebagai zat penahan pertumbuhan mikro organisme pada bakteri yang menempel pada serat.  Berikut adalah ringkasan mengenai penelitian tersebut yang penulis ringkas berdasarkan judul aslinya “KAOS  KAKI  ANTI  BUSUK DAN  TAHAN  KOTOR DARI KAPAS 100  % “.

Kaos  kaki  yang  terbuat  dari  serat  kapas memiliki kelebihan yaitu mudah menyerap keringat dan bersifat hidrofil. Serat Kapas termasuk serat selulosa yang terdiri dari rantai gugus anhidroglukosa.  serat Kapas memiliki gugus OH yang dapat menyerap air.  Tanah, Minyak, air dan kotoran yang bersifat polar dapat dengan mudah berikatan secara hidrogen dengan OH kapas. Selain itu kapas dengan mudah terserang mikroorganisme karena paparan dari udara, air, cahaya serta kelembaban.

Senyawa  fluorokarbon  akan  berpolimerisasi  membentuk  lapisan  film  yang  sangat rapat sehingga kotoran dan minyak  tidak  dapat  masuk  ke  dalam  serat  dan hanya menempel pada permukaan serat kemudian  akan  hilang  dengan  pencucian.  Sedangkan  CuSO 4,  dimana  tembaga  akan  membentuk  senyawa  kompleks  dengan  serat  dan  gugus  hidroksil  serat  diikat  oleh  senyawa  sulfat  sehingga  mikroorganisme  tak  lagi  bisa menyerang  gugus  hidroksil  tersebut

TINJAUAN  PUSTAKA 
 
Penyempurnaan Tahan Kotor 
Senyawa  fluorokarbon  dapat  digunakan  untuk  mendapatkan  sifat  tahan  kotor.  Senyawa  ini  akan  ber polimerisasi    pada  saat  pemanasawetan dan  membentuk  lapisan  film  yang  melapisi permukaan serat tekstil dan terdiri dari gugus-gugus CF 3-, CF 2H-, atau CF 2  yang sangat rapat. Lapisan tersebut akan menurunkan  nilai  tegangan  permukaan kritis (Critical Surface  Tension ) substrat  sehingga  memberikan  perlindungan  secara  kimia  terhadap  kemungkinan  terjadinya pengotoran, baik kotoran dalam bentuk  air  maupun  kotoran  dalam  bentuk minyak.  Molekul  tersebut berorientasi  sedemikian  rupa  sehingga rantai  fluorokarbonnya  paralel  dan gugus  metil  di  ujungnya  yang  lain mengarah  ke  luar  permukaan  bahan, sedangkan gugus polarnya dapat mengadakan  ikatan  dengan  serat  di  bawah  permukaan luar.

Penyempurnaan Anti Busuk 
Penggunaan  tembaga  sulfat dengan suhu  pemanasawetan  yang  tinggi,  tembaga  akan  membentuk  senyawa  kompleks  dengan  serat.  Gugus  hidroksil serat  kapas  diikat  oleh  senyawa  sulfat sehingga  mikroorganisme  tak  lagi  bisa  menyerang gugus hidroksil tersebut, dan bahan menjadi anti busuk.  
Alat dan Bahan
Alat  utama  yang  digunakan  adalah:
1. stenter  dan mesin benamperas skala laboratorium.
2. Untuk  penyempurnaan tahan  kotor  digunakan  Oleophobol  SL , dan  CuSO 4  sebagai  zat  anti  busuk.  Disamping  itu  juga  digunakan  zat-zat kimia lain untuk membantu penetrasi.

Prosedur Percobaan 
A. Penyempurnaan Tahan Kotor 
Bahan  berupa  benang  kapas  direndamperas dengan larutan 50 ml/l Oleophobol SL, 1 ml/l CH 3COOH glasial, 5 g/l  Silicone  AMZ-3  (pelemas),  2,5  g/l Nicepole  PR-86,  2  g/l  NK  Katalis  SL,lalu  dikeringkan  selama  2  menit  pada suhu 140 °C. Setelah itu bahan dipanasawetkan  pada  suhu  170 °C  selama  45 detik  diikuti  dengan  pencucian  dan pembilasan. 
Penyempurnaan Anti Busuk 
Na 2CO 3 sebanyak 10,74  gram  dilarutkan dalam 0,5 l air lalu dicampurkan secara perlahan  dengan  0,5  l  larutan  yang  mengandung  3,95  gram  CuSO 4  2  %.  Larutan  tersebut  selanjutnya  digunakan untuk  merendamperas  bahan.  Pengeringan  dilakukan  pada  suhu  140 °C  selama  2  menit  dan  dilanjutkan  dengan  pemanasawetan  pada  suhu 120 °C selama 20 menit. 

Diagram Alir


HASIL PENGUJIAN  
1. Uji Ketahanan Kotor 
Dari  percobaan  dengan  menggunakan  OLeophobol  SL,  terbukti  kemampuan  serat melepaskan kotoran semakin baik. Disebabkan  karena  zat  tahan kotor  yang  membentuk  ikatan  silang dengan  serat  sehingga  kotoran  tidak terikat pada serat.   Penilaian  kemampuan tahan  kotor  dilakukan  dengan  pengukuran reflektansi pada panjang gelombang 400 nm  pada  contoh  uji  yang  telah  dicuci setelah  mengalami  pengotoran,  baik contoh  uji  yang  diberi  zat  tahan  kotor maupun  contoh  uji  tanpa  zat  tahan  kotor. Semakin  besar  reflektansi  berarti bahan semakin  bersih.  Reflektansi  besar  artinya  perbandingan kemampuan  bahan  untuk  memantulkan cahaya lebih besar daripada kemampuan bahan untuk menyerap cahaya. 

Dibawah ini adalah tabel  hasil pengukuran reflektansi pada panjang gelombang 400 nm, contoh uji dengan  Olephobol SL dan tanpa Oleophobol SL. 
Contoh Uji
% Reflektansi

Dengan Oleophobol SL 50 ml

17,30

Tanpa Olephobol  SL

16,08


2. Uji Anti Busuk 
Dari  percobaan  dilakukan  pengujian  pendam  bahan  dalam tanah  kemudian  diukur  kekuatan  tariknya dan dibandingkan dengan kekuatan tariknya sebelum pemendaman.  
Dibawah ini adalah tabel  hasil pengujian kekuatan tarik (Kg),  contoh uji dengan CuSO 4 2 % dan tanpa CuSO 4 2 % 
Contoh Uji
Rata-rata kekuatan tarik (Kg)

Sebelum  dipendam

Setelah dipendam

Dengan  CuSO 4 2 %
530
546

Tanpa  CuSO 4 2 % 
493
480


Contoh uji yang telah disempurna kan dengan zat anti busuk, yaitu CuSO 4, setelah  dipendam  dalam  tanah  tidak mengalami  penurunan  kekuatan  tarik. Sedangkan  contoh  uji  yang  tidak  diberi zat  anti  busuk  kekuatan  tariknya  lebih rendah.  Ini berarti pada saat  contoh  uji  yang  diberi  zat  anti busuk  tidak  mengalami pembusukan karena  serangan  mikroorganisme  selama  pemendaman.  Hal  ini  disebabkan oleh  pembentukan  senyawa  kompleks  antara  serat  dengan  CuSO 4  pada  suhu  pemanasawetan  yang  tinggi  sehingga tidak  ada  ruang  lagi  untuk  mikroorganisme membusukkan serat kapas. 


 oleh: Irvan Handri Setyo Budi
         Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung
        budiirvan346@ymail.com

Disalin dan diringkas dari Judul asli: KAOS  KAKI  ANTI  BUSUK DAN  TAHAN  KOTOR DARI  KAPAS  100  % . TexChem Student Science Fair 2004, Laboratorium Kimia Fisika Tekstil & Laboratorium Pencapan Penyempurnaan.

peneliti:  Nia Khairun Nisa, Nur Fitri Yanti, Rina Prastiwi, Sari Nengsih 

              Mahasiswa Kimia Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: